Ajang Berita, Gaya Hidup - Jakarta adalah pasar properti hunian mewah dengan pertumbuhan harga tertinggi. Golden Tulip Indonesia gelar pameran properti terbesar di Indonesia untuk mendorong pertumbuhan pasar properti nasional, khususnya di sektor kondotel.
Jakarta Adalah Pasar Properti Hunian Mewah Dengan Pertumbuhan Harga Tertinggi
Pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil dan meningkatnya daya beli masyarakat ikut mendorong kenaikan industri properti di Indonesia. Knight Frank, konsultan properti asal London, merilis The Wealth Report 2014 yang menyorot pasar properti utama di dunia. Laporan tersebut juga mencakup Prime International Residential Index (PIRI) di seluruh dunia. Di dalam laporan tersebut disebutkan bahwa Jakarta merupakan pasar properti hunian mewah dengan pertumbuhan harga tertinggi, mencapai 38% pada tahun lalu.
Jakarta Adalah Pasar Properti Hunian Mewah Dengan Pertumbuhan Harga Tertinggi |
Laporan tersebut mengkonfirmasi besarnya potensi pasar properti di Indonesia. Para pengembang meyakini bahwa pasar properti di Indonesia akan terus tumbuh. Keyakinan ini tidak hanya diungkap oleh para pemain properti lokal tetapi juga oleh pemain properti dunia. Salah satunya adalah jaringan operator hotel terbesar kedua di Eropa dan 10 besar dunia, Louvre Hotels Group, yang di Indonesia hadir melalui brand Golden Tulip. Tidak tanggung-tanggung, Golden Tulip menargetkan untuk membangun 30 hotel di seluruh Indonesia di bawah brand Golden Tulip dalam waktu 3 tahun ke depan dan 30 Première Classe hotel yang menyasar segmen bujet. Louvre Hotels Group juga akan mengenalkan brand bujet dan ekonomi “Non-Standardized” yang didukung dengan aplikasi mobile dan mobile check in & check out yang hadir dengan nama Kyriad Hotel. Ini semua dilakukan untuk menjadikan Louvre Hotels Group sebagai hotel nomor satu terbesar di Indonesia pada tahun 2020.
Untuk mendukung rencana tersebut, Golden Tulip Indonesia menggelar pameran properti terbesar di tanah air di Atrium Senayan City mulai 4 – 8 Juni 2014. Pameran ini menghadirkan berbagai properti di bawah Golden Tulip yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia seperti di Bandung, Bali, Lampung, dan lain-lain. Pameran ini juga akan dimeriahkan dengan diskusi seputar industri properti di tanah air yang menghadirkan dua pakar properti tanah air yaitu Matius Yusuf dan Erwin Kalo, serta berbagai acara hiburan lainnya. Pameran ini juga menghadirkan door prize berupa high-end smartphone seperti Samsung Galaxy S5, iPhone 5C, Blackberry Z3 Jakarta edition dan lain-lain. Sementara itu, beberapa pengembang menjanjikan hadiah langsung berupa satu unit Lamborghini dan satu unit Mini Cooper jika konsumen melakukan pembelian unit selama pameran berlangsung.
“Melalui pameran ini kami ingin menunjukkan keseriusan group kami untuk menjadi hotel dengan jaringan terbesar di Indonesia di tahun 2020. Untuk merek Golden Tulip sendiri, dalam 3 tahun ke depan kami berencana untuk membangun 30 hotel di berbagai wilayah di Indonesia seperti di Bogor, Bandung, Bali, Malang, Yogyakarta, dan lain-lain. Kami akan terus mencari peluang untuk mengembangkan bisnis kami di berbagai wilayah di Indonesia,” ujar Erick Herlangga, Vice President Indonesia Louvre Hotel Group di sela-sela pembukaan pameran.
Mark Van Ogtrop, Senior Vice President Golden Tulip South East Asia, yang ikut hadir dalam pembukaan pameran menambahkan bahwa dengan kinerja ekonomi yang relatif stabil Indonesia bisa menjadi salah satu tujuan pasar properti yang menjanjikan di dunia. Untuk itu, pihaknya telah bersiap untuk menjadi salah satu yang terdepan dalam industri properti Indonesia. “Indonesia adalah salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup positif dan ini menarik banyak perhatian kalangan bisnis dunia, termasuk bisnis properti. Kami yakin Indonesia akan menjadi the next big thing.”
Sementara itu, pakar properti Indonesia, Matius Yusuf, menyatakan bahwa pemerintah perlu mendukung pertumbuhan bisnis properti yang menjadi salah satu pendorong roda ekonomi. “Pembangunan properti membutuhkan tenaga kerja yang tidak sedikit dan otomatis, semakin banyak pembangunan properti berarti semakin banyak tenaga kerja yang bisa diserap. Penciptaan lapangan kerja di sektor properti akan ikut mendorong pertumbuhan ekonomi secara nasional,” jelas Matius Yusuf.
Jakarta adalah pasar properti hunian mewah dengan pertumbuhan harga tertinggi.