Komitmen pada Konsistensi dan Inovasi, Teknik Tradisional Membuat Suanye Terus Berkembang

Ajang Berita - Komitmen pada konsistensi dan inovasi, teknik tradisional membuat suanye terus berkembang. Cita rasa unik suanye, kudapan acar khas dari Guangxi yang menggugah selera dan memanjakan lidah di Beijing.

Komitmen pada Konsistensi dan Inovasi, Teknik Tradisional Membuat Suanye Terus Berkembang

Pada Jumat lalu, sebuah acara promosi di Beijing berhasil menarik perhatian lebih dari 100 orang, termasuk para pejabat dan pemimpin perusahaan dari Guangxi, jurnalis asing dari China Daily, serta mahasiswa internasional dari Beijing University of Chemical Technology dan Guilin University of Electronic Technology.
komitmen-pada-konsistensi-dan-inovasi-teknik-tradisional-membuat-suanye-terus-berkembang
Komitmen pada konsistensi dan inovasi, teknik tradisional membuat suanye terus berkembang
Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan suanye, kudapan acar buah dan sayuran khas dari Wilayah Otonom Guangxi Zhuang, yang memadukan rasa manis, asam, pedas, dan asin.

Suanye dibuat dengan mengawetkan berbagai buah dan sayuran dalam campuran cuka, garam, dan bumbu-bumbu lain.

Beberapa bahan yang umum digunakan adalah nanas, pepaya, mangga, persik, mentimun, wortel, dan akar teratai.

Proses pengawetan ini tidak hanya memberikan tampilan yang menggugah selera, tetapi juga menciptakan cita rasa yang menyegarkan dan memuaskan dahaga.

Maka, tidak mengherankan jika suanye disukai oleh penduduk setempat maupun wisatawan dari seluruh penjuru negeri.

Pengalaman Wisata Kuliner Mahasiswa Internasional

Saat sesi obrolan bebas di kalangan mahasiswa internasional, Khan Niaz Muhammad dari Pakistan dan Haneen Abdulraheem Jameel dari Irak berbagi pengalaman wisata kuliner mereka di Guangxi.

Mereka juga membandingkan suanye dengan makanan asam serupa dari negara asal mereka. "Bagi orang asing yang penasaran dengan suanye, percayalah, makanan ini patut dicoba. Anda akan merasakan perpaduan asam, manis, pedas, dan rasa khas lain yang sedikit tajam," kata Muhammad. "Ini adalah pengalaman kuliner yang unik."

Pelestarian dan Inovasi Suanye

Liang Xuan, seorang yang melestarikan keterampilan membuat suanye, turut hadir dalam acara tersebut.

Ia memperkenalkan sejarah dan tradisi pembuatan suanye, serta menjelaskan bahwa tahun lalu keterampilan khusus ini telah tercantum dalam daftar warisan budaya tak benda Guangxi.

"Kami berkomitmen pada konsistensi dan inovasi supaya teknik tradisional ini terus berkembang di zaman yang semakin modern," ujar Liang.

Industri suanye di Guangxi telah membentuk model bisnis dengan siklus investasi jangka pendek dan tingkat laba tinggi. Dengan demikian, gerai-gerai suanye pun berekspansi ke seluruh negeri.

Area Pameran dan Budaya Kuliner Guangxi

Lima area pameran khusus disiapkan selama acara berlangsung. Di area pameran ini, para pengunjung tidak hanya menikmati suanye dan buah-buahan segar, tetapi juga belajar tentang budaya dan tradisi kuliner di wilayah tersebut.

Sebagai "pusat budi daya buah-buahan" Tiongkok, daerah Guangxi kini ditanami hampir 250 varietas buah-buahan.

Hasil panen dari Guangxi bahkan memasok 70% total produksi buah-buahan nasional di Tiongkok.

Pada tahun 2023, luas lahan budi daya buah-buahan di Guangxi mencapai 20 juta mu (1,33 juta hektare) dengan hasil panen tahunan sekitar 33,9 juta ton.

Dengan pencapaian tersebut, selama enam tahun berturut-turut volume produksi buah-buahan Guangxi berada di peringkat teratas secara nasional.

Suanye: Kudapan Tradisional dengan Nilai Ekonomi Tinggi

Suanye bukan sekadar kudapan biasa, tetapi juga menjadi salah satu komoditas dengan nilai ekonomi tinggi di Guangxi.

Keterampilan membuat suanye yang diwariskan turun-temurun ini berhasil menarik minat berbagai kalangan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Dengan dukungan pemerintah daerah dan inovasi yang terus dilakukan, suanye berhasil mempertahankan popularitasnya dan bahkan memperluas pasar ke berbagai daerah lain di Tiongkok.

Kegiatan promosi seperti yang dilakukan di Beijing ini tidak hanya memperkenalkan suanye sebagai bagian dari warisan budaya kuliner Guangxi, tetapi juga membuka peluang baru bagi para pelaku usaha di sektor kuliner.

Kehadiran mahasiswa internasional dan jurnalis asing turut membantu menyebarluaskan informasi tentang suanye ke berbagai negara, sehingga meningkatkan daya tarik wisata kuliner Guangxi di mata dunia internasional.

Masa Depan Suanye dalam Industri Kuliner

Dengan potensi yang dimilikinya, suanye diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian lokal.

Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, menjadi kunci keberhasilan dalam melestarikan dan mengembangkan kudapan tradisional ini.

Pengembangan suanye juga dapat dijadikan contoh bagi daerah lain dalam memanfaatkan potensi kuliner lokal sebagai daya tarik wisata dan sumber pendapatan ekonomi.

Dengan inovasi dan promosi yang tepat, suanye dapat menjadi salah satu ikon kuliner yang mewakili kekayaan budaya dan tradisi Guangxi di kancah internasional.

Secara keseluruhan, acara promosi suanye di Beijing ini berhasil menunjukkan bahwa kuliner tradisional dapat menjadi jembatan untuk mempererat hubungan antarbudaya dan membuka peluang ekonomi baru.

Semoga suanye terus diminati dan dikenal luas, tidak hanya di Tiongkok, tetapi juga di berbagai negara di dunia.

Dengan komitmen pada konsistensi dan inovasi, teknik tradisional membuat suanye terus berkembang di zaman yang semakin modern.  
jasa-pengiriman-ekspedisi